A. SALAM DAN SAPA
Pademangan menjadi tempat baru untuk belajar melayani. Sejak mendapat penugasan untuk membantu di Paroki Pademangan berdasarkan Surat Keputusan dari Bapa Uskup KAJ, pada bulan Maret 2019, saya harus mulai belajar lagi dengan situasi dan suasana baru di komunitas baru. Dan kesempatan yang paling menantang tetapi menarik adalah melayani juga di komunitas Misa Mandarin. Suatu kesempatan yang penuh berkat karena saya bisa mulai membiasakan diri dengan belajar membaca, menulis dan berbicara lagi dalam bahasa Mandarin.
Paroki Pademangan sebagai sebuah komunitas baru bagi saya, sungguh memberikan saya kesempatan untuk hidup dan tinggal di tengah komunitas yang sangat multikultur. Dengan segala keanekaragaman umat yang ada di paroki ini, saya termotivasi untuk memberi diri dalam setiap tugas dan pelayanan yang akan dihadapi. Banyaknya komunitas kategorial di Paroki Pademangan sungguh sangat memperkaya saya untuk bisa berbagi dengan segala kekurangan, keterbatasan, kelebihan dan kesanggupan yang ada.
Setelah kurang lebih enam bulan belajar melayani di Paroki Pademangan, saya harus beralih lagi untuk perutusan di tempat penempatan awal yaitu Provinsi SVD CINA, Taiwan. Atas segala cinta, kasih sayang dan perhatian selama saya di paroki ini, berlimpah terima kasih saya sampaikan. Saya tidak bisa menyebut satu persatu tetapi tanpa mengurangi rasa syukur ini, semoga Tuhan memberkati semua kebaikan hatimu.
B. PASTORAL : MEMBERI HATI MELAYANI
Sebagai seorang yang paling muda di antara para senior saya di paroki ini, saya sungguh belajar banyak hal dalam hubungan dengan karya pastoral. Dasar dan kekuatan dalam pelayanan itu adalah bersandar pada Tuhan. Oleh karena itu, ekaristi dan doa serta membaca Kitab Suci adalah cara untuk menambahkan kekuatan itu. Ketabahan dan kesabaran dalam pelayanan adalah spirit untuk menjawabi segala kebutuhan akan pelayanan. Kebijaksanaan dan bertutur serta bertindak adalah bukti dari kedisiplinan dalam berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran umum.
Sebagai sesama orang baru, ada banyak hal yang menjadi pelajaran yang sungguh sangat berguna. Paroki Pademangan bukanlah medan pelayanan yang sulit untuk digapai. Jumlah umat yang tidak sedikit membutuhkan kesiapsediaan yang ekstra untuk semua palayanan sakramental dan juga kehadiran lainnya. Hemat saya, selain strategi pastoral tidak bisa dibebankan kepada para agen pastoral saja, tetapi kepada semua umat untuk menemukan model dan metode pelayanan yang tepat dan sesuai dengan semua umat. Saya sungguh belajar dari anggota komunitas pastoran tentang pemberian diri dalam palayanan dengan segala talenta, kelebihan dan kekuatan yang dimiliki juga dengan segala kekurangan dan kelemahan serta keterbatasan yang ada. Nilai-nilai positif yang ada ini sungguh sangat memperkaya.
Izinkan saya memberikan satu/ dua tawaran untuk dipertimbangkan, tetapi ini bukanlah suatu keharusan. Pertama, kelompok kategorial santo Yusuf harus didukung dengan seksi yang berhubungan atau mengurus tentang peristiwa kedukaan. Katakan saja itu seksi kematian, yang bertugas membantu keluarga yang sedang berduka dalam urusan liturgi dan juga kegiatan lainnya yang berhubungan dengan itu. Kedua, di setiap lingkungan harus dilibatkan orang muda dalam hubungan dengan kepengurusan. Jadi pentingnya seksi OMK di lingkungan dan juga di wilayah. Hal ini penting agar partisipasi orang muda di lingkungan dan wilayah akan terus bermuara kepada partisipasi di paroki. Ketiga, para agen pastoral biasanya memilih hari senin untuk mengambil jedah sedikit setelah seluruh kegiatan selama sepekan. Hal ini biasanya diisi dengan berolahraga atau kegiatan rekreatif lainnya. Kegiatan palayanan tetap dibuat dan bila memungkinkan hanya untuk segala yang sangat mendesak dan gawat darurat. Mungkin ini menjadi pertimbangan untuk segala penentuan jadwal.
C. KEKUATAN MISIONARIS ADALAH UMAT
Dukungan yang paling kuat karya pelayanan pastoral adalah kehadiran dan keberadaan umat yang tidak pernah berhenti mendampingi para agen pastoralnya. Peran serta dan partisipasi bersama adalah bagian dari mengambil bagian dalam pelayanan. Sederhananya, para agen pastoral ada karena adanya umat. Rumah pastoral adalah rumah umat. Semoga Gereja dan pastoral selalu menjadi tempat teduh bagi semua yang melayani baik umat dan agen pastoral. Santo Alfonsus Rodrigues memberkati dan melindungi.
RP. Marselinus Antoni Lewo Keda,SVD
Comments