top of page

KELUARGA SEBAGAI SUMBER MORALITAS MANUSIA

Keluarga sebagai Gereja kecil, adalah tempat utama manusia untuk belajar dan bertumbuh dengan bimbingan orang tua, dengan tujuan membentuk kepribadian dan perilaku yang baik. Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menetapkan setiap bulan Desember dijadikan sebagai bulan Keluarga,sehingga dalam pertemuan minggu Advent, tema yang dibawakan dikaitkan dengan Keluarga.


Keluarga dipandang sangat penting dalam membangun moralitas seseorang, semua berawal dari keluarga. Keluarga menjadi sekolah pertama seorang anak dan Orang tua adalah guru pertamanya. Dalam keluarga Orang tua harus bisa memberikan teladan Iman, sehingga setiap anak dapat bertumbuh menjadi seorang yang berakhlak menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) dirumuskan:

KGK 1656 …..keluarga-keluarga Kristen itu sangat penting sebagai pusat suatu iman yang hidup dan meyakinkan. Karena itu Konsili Vatikan II menamakan keluarga menurut sebuah ungkapan tua “Ecclesia domestica” [Gereja-rumah tangga] (Lumen Gentium 11, Bdk. Familiaris Consortio 21). Dalam pangkuan keluarga “hendaknya orang-tua dengan perkataan maupun teladan menjadi pewarta iman pertama bagi anak-anak mereka; orang-tua wajib memelihara panggilan mereka masing-masing, secara istimewa panggilan rohani” (LG 11, 2).
KGK 1666 Keluarga Kristen adalah tempat anak-anak menerima pewartaan pertama mengenai iman. Karena itu tepat sekali ia dinamakan “Gereja-rumah tangga” – satu persekutuan rahmat dan doa, satu sekolah untuk membina kebajikan-kebajikan manusia dan cinta kasih Kristen.

Dengan dasar inilah, Gereja Katolik kembali mengingatkan kepada kita semua, bahwa untuk membentuk kepribadian manusia yang penuh hikmat dan bermartabat dimulai dari keluarga, bagaimana orangtua dapat menanamkan kebiasaan baik dan memberikan contoh nyata kepada anak-anak yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka.


Selain daripada itu, KAJ dalam beberapa tahun terakhir ini, mengambil ke lima sila dari Pancasila yang dituangkan dalam pertemuan Bulan Keluarga. Tahun ini,sila ke 5 dijadikan tujuan yang ingin dicapai, dengan tema besar nya ialah: Rumahku sumber Keadilan,

Kata ADIL menjadi topik utama, bagaimana keluarga Katolik bisa mengartikan rasa adil dan menerapkan keadilan itu, dimulai dari keluarga. Adil memang bukan kata benda, adil atau keadilan adalah hal yang hanya bisa kita rasakan, semua orang pasti ingin diperlakukan secara adil, namun seringkali karena keegoisan, mau menang sendiri dan kurang mau peduli maka seseorang akan berlaku tidak adil.


Jika dalam keluarga sudah kita dapat kan rasa adil itu, maka dalam hidup bermasyarakat, otomatis kita akan perbuat hal yang sama seperti yang sudah kita dapatkan.

Rasa adil memberikan rasa cukup, sehingga tidak akan ada rasa iri hati jika keberhasilan belum kita dapatkan, dengan rasa cukup itu pula, kita mau bersikap adil dalam berbagi, dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab melaksanakan kewajiban kita pada sesama, agama dan negara.


Keadilan menjadi salah satu dasar kebaikan hidup dalam berbangsa dan bernegara. Mari kita semua menyadari kerahiman Allah yang senantiasa membimbing kita semua menjadi manusia yang mau peduli dan bersikap adil, demi terwujudnya kedamaian.


Foto kegiatan Bulan keluarga ke 4, membuat pohon Natal dari kertas lembaran doa Bulan Keluarga Minggu ke 1,2 dan 3.


Lingkungan St. Mathias 3










Lingkungan St. Yohanes 6










KOMSOS Paroki Pademangan.

Penulis :

Herlina

486 views0 comments

Recent Posts

See All

Edisi: XIII / 2020 / HARI MINGGU PRAPASKAH V

KEMATIAN (BENCANA) REALITAS YANG TIDAK BISA DITOLAK Wabah Corona, menggemparkan dunia. Awalnya bermula dari Wuhan, China. Lalu sekarang ia menyebar dan mewabah ke seluruh dunia. Indonesia juga termasu

ATURAN LITURGI SELAMA MASA DARURAT COVID-19

Berdasarkan Surat Keputusan Keuskupan Agung Jakarta(KAJ) No.170/3.5.1.2/2020 23 Maret 2020, diputuskan untuk memperpanjang masa darurat COVID-19 hingga 30 April 2020, peniadaan sementara kegiatan gere

bottom of page