top of page

PERINGATAN HARI ORANG SAKIT SEDUNIA 2020


Sejarah peringatan Hari Orang Sakit Sedunia (HOSS) ditetapkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 13 Mei 1992, dan mulai dirayakan pada 11 Februari 1993. Bapa Suci menetapkan Hari Orang Sakit Sedunia (HOSS) hanya setahun setelah Beliau sendiri didiagnosa menderita penyakit parkinson awal 1991. Hari itu dibaktikan khusus sebagai “hari khusus untuk doa dan berbagi, untuk mempersembahkan penderitaan kita.”


Tanggal 11 Februari adalah hari Pesta Bunda Maria dari Lourdes dan hari ini dipilih menjadi HOSS karena banyak peziarah dan pengunjung ke Lourdes yang telah disembuhkan melalui doa-doa Bunda Perawan. Dalam setiap peristiwa hidup yang kita alami hendaknya kita selalu mengikutsertakan Bunda Maria terlebih dalam penderitaan karena sakit, kita semua berharap Bunda dapat menolong dalam permohonan akan kesembuhan.

Kedua, alasan Bapa Suci Yohanes Paulus II dalam menetapkan HOSS nampak dari ketiga tema yang terus-menerus didengungkan setiap tahun, yaitu:

  1. Mengingatkan umat beriman untuk berdoa secara khusuk dan tulus untuk mereka yang sakit

  2. Mengundang semua orang Kristiani untuk merefleksikan dan menanggapi penderitaan manusia

  3. Mengakui dan menghormati semua orang yang bekerja dan melayani dalam bidang kesehatan dan sebagai pemerhati kesehatan.

Tahun ini adalah tahun ke 28 HOSS, Paroki Pademangan mengadakan Misa peringatan HOSS pada tanggal 08 Februari 2020. Dalam homili yang disampaikan, Romo Gregorius Sasar Harapan, SVD menyampaikan tema HOSS tahun ini adalah: “Datanglah kepadaKu, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, dan Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Dan disampaikan pula, pesan Paus Fransiskus agar kita semua memiliki hati seperti Orang Samaria yang baik hati terlebih mereka yang bekerja di bidang medis, menolong dan merawat orang-orang sakit dengan hati yang tulus.


Dijelaskan juga, bahwa Yesus sendiri pernah mengalami penderitaan Ia mampu merasakan dan sungguh-sungguh menjalani penderitaan itu dengan penuh sukacita karena Bapa selalu memberikan penghiburan kepada Nya. Hanya orang yang pernah mengalami penderitaan yang mampu menghibur orang lain. Yesus, mengajak kita semua secara terus menerus agar kita lebih dekat denganNya. Karena jika kita dekat dengan Kristus,maka kita akan mampu meneladani sikap hidup Yesus, mengatasi segala penderitaan dan juga mampu menghibur mereka yang sakit dan lemah.


Melalui sikap hidup kita yang senantiasa bersyukur maka kita akan semakin dekat dengan Kristus. Orang yang senantiasa bersyukur akan mengalami sukacita dan kegembiraan dalam hidup, maka bersyukurlah senantiasa. Kita bersyukur, maka kita bergembira janganlah kita bergembira baru kita bersyukur.


Sehat pertama-tama adalah hati dan pikiran kita harus sehat, semua sakit penyakit berasal dari hati dan pikiran kita, jika kita selalu berpikir buruk maka penderitaanlah yang kita rasakan, tetapi jika kita terus menerus membiasakan diri kita untuk berpikir positif, mengutamakan doa dan rasa syukur kita kepada Allah maka sukacita dan kegembiraan senantiasa kita rasakan.


Mari dalam kesempatan ini, kita berdoa bagi mereka yang sakit dan menderita juga kita berdoa bagi mereka paramedis agar mereka senantiasa sehat sehingga mereka dapat melayani dan merawat orang-orang sakit dengan baik. Santo Yakobus dalam bacaan pertama di hari ini memberikan keyakinan kepada kita semua, bahwa Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.


Komsos Salfo
31 views0 comments

Recent Posts

See All

Edisi: XIII / 2020 / HARI MINGGU PRAPASKAH V

KEMATIAN (BENCANA) REALITAS YANG TIDAK BISA DITOLAK Wabah Corona, menggemparkan dunia. Awalnya bermula dari Wuhan, China. Lalu sekarang ia menyebar dan mewabah ke seluruh dunia. Indonesia juga termasu

ATURAN LITURGI SELAMA MASA DARURAT COVID-19

Berdasarkan Surat Keputusan Keuskupan Agung Jakarta(KAJ) No.170/3.5.1.2/2020 23 Maret 2020, diputuskan untuk memperpanjang masa darurat COVID-19 hingga 30 April 2020, peniadaan sementara kegiatan gere

bottom of page