top of page

HARI PANGAN SEDUNIA

“MENCINTAI PANGAN LOKAL: AYO! KONSUMSI PANGAN SEHAT, SEGAR DAN SEJAHTERA”

Hari Pangan sedunia jatuh pada tanggal 16 Oktober setiap tahunnya. Hari ini didedikasikan untuk menyadarkan dan mengingatkan semua penduduk dunia agar kembali mencintai alam sekitar dan seluruh ciptaannya. Kita diajak untuk kembali memanfaatkan segala sesuatu yang diberikan alam dengan bijaksana demi kesejahteraan bersama. Kita harus bertindak adil dan bijaksana dengan “saudara alam”. Segala sesuatu yang diberikan alam, kita jaga agar bisa juga dinikmati oleh generasi yang akan datang.


Tahun 2019 KAJ mengambil tema “MENCINTAI PANGAN LOKAL: AYO! KONSUMSI PANGAN SEHAT, SEGAR DAN SEJAHTERA”.

Gerakan mencintai pangan lokal adalah gerakan sehat agar kembali ke kearifan lokal. Kita mengkonsumi makanan segar, sehat dan dari hasil alam Indonesia, dari wilayah kita sendiri.

Apa hasil alam Pademangan? Pasti susah untuk kita jawab. Yang dimaksudkan dengan mengkonsumi pangan lokal yaitu mengkonsumsi pangan hasil alam yang sehat bukan hasil olahan kimia, hasil pengawetan bahan berbahaya untuk kesehatan. Kita diajak untuk membeli bahan makanan hasil alam Indonesia yang sehat. Ciri sederhana bahan makanan yang “bebas kimia” adalah: sayur pasti ada yang dimakan ulatnya, buah pasti ada bintik-bintik hitam pada kulitnya, ikan dan dading yang dijual di pasar pasti ada lalat yang mengerumuninya. Kalau semua sayur utuh tanpa gigitan ulat berarti ada unsur kimianya. Ia tidak diserang ulat / ulatnya mati karena ada zat kimia. Sedangkan yang tidak ada unsur kimianya akan selalu ada yang digerogoti serangga atau ulat. Itu bukan berarti kita harus mengkonsumsi dengan ulatnya, tetapi yang sehatnya. Demikian juga dengan buah, ikan, daging dan bahan makanan lainnya. Kita kembali ke makanan yang sehat. Mari kita bijaksana dalam memilih bahan makanan yang akan kita konsumsikan setiap hari.

Kitalah yang menghargai, mengakui dan memperlakukan komoditi lokal untuk menjadi menu makanan harian. Kita menjadi pelaku yang mencintai alam sekitar dan juga menjadi promotor yang mengajak sesama untuk mencintai alam serta seluruh kekayaan dan hasil bumi ini. Kita hidup sehat, juga mengajak yang lain untuk hidup sehat. Kita mencintai kebersihan dan kelestarian alam wujud nyatanya yaitu dengan memilah sampah sesuai dengan jenisnya dan juga membuang sampah pada tempatnya. Tujuannya supaya sampah tidak menjadi bencana untuk lingkungan, ekosistim alam dan juga hidup kita sendiri.


RP. Gregory Harapan, SVD


31 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page